Tata Cara Wudhu yang Baik dan Benar Sesuai Ajaran Islam

Thisway.id  – Wudhu adalah salah satu hal penting diterimanya sholat, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui tata cara wudhu yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Tata Cara Wudhu Sesuai Tuntunan Islam

Berikut ini adalah urutan langkah berwudhu yang baik dan benar:

  • Bacalah niat
  • Basuh telapak tangan sampai terkena sela jari sebanyak 3 kali
  • Berkumurlah sebanyak tiga kali
  • Lubang hidung dibersihkan dengan cara menghirup air dengan menggunakan hidung. Lalu dikeluarkan lagi sebanyak tiga kali
  • Basuhlah muka mulai dari ujung kepala hinga ke bawah dagu sebanyak tiga kali
  • Basuhlah kedua tangn hingga ke bagian siku sebanyak tiga kali
  • Usap bagian kepala tiga kali
  • Usap kedua telinga bersamaan tiga kali
  • Cucilah kaki hingga ke bagian mata kaki atau betis lalku ke sela jari kaki sebanyak tiga kali
  • Kemudian bacalah doa setelah berwudhu

Urutan tata cara berwudhu yang sesuai dengan tuntun Islam bisa dilihat pada surat Al-Maidah ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Arti dari surat tersebut adalah:

” Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Baca Juga: (Tata Cara Sholat 5 Waktu Sesuai Dengan Urutannya)

Niat Berwudhu

Tata cara wudhu dalam Islam memang harus dimulai dengan membaca niatnya terlebih dulu. Sebelum membaca basmalah dalam setiap urutan tata caranya, niatkanlah dalam hati karena Allah Ta’ala.

Wudhu lebih baik untuk diniatkan jika dibacakan sebelum membasuh wajah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pahala sunnah. Di bawah ini adalah niat wudhu yang dibaca sebagai awal melakukan tata caranya.

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul whuduua liraf’il hadatsil asghari fardhal lillaahi ta’aalaa.”

Adapaun arti dari niat berwudhu di atas adalah:

“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta’ala.”

Doa Setelah Wudhu

Berikut ini adalah doa setelah wudhu yang bisa dibaca untuk mengakhiri tata caranya:

أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Bacaan latin: “Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhû wa rasûluhû, allâhummaj’alnî minat tawwâbîna waj’alnii minal mutathahhirîna.”

Arti dari doa setelah wudhu di atas adalah:

“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih).”

Syarat Sah Dalam Tata Cara Wudhu

Wudhu merupakan salah satu rukun yang perlu dipahami oleh muslim sebelum melaksanakan sholat. Fungsi wudhu adalah untuk menyucikan diri dari hadast atau najis dengan cara membasuh sejumlah anggota badan. Berikut ini adalah 9 syarat sah wudhu yang harus diketahui seorang muslim sebelum melakukan ibadah sholat.

  • Islam

Syarat yang paling utama dalam melakukan wudhu adalah harus beragama Islam. Wudhu akan menjadi tidak sah apabila dilakukan seorang non-muslim. Imam Nawawi berpendapat, wudhu termasuk ke dalam ibadah badaniyah yang dilakukan secara jasmani. Oleh karena itu, yang boleh melaksanakan wudhu adalah seorang yang beragam Islam.

  • Tamyiz

Tamyiz adalah seorang muslim yang masuk dalam kategori bisa membedakan yang baik dan buruk terkait pekerjaan. Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan anak kecil dinilai tidak sah melaksanakan wudhu karena belum dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk.

  • Suci dari Nifas dan Haid

Wudhu menjadi tidak sah bagi wanita yang masih mengalami nifas dan haid. Wanita yang belum bersih selain berwudhu juga tidak boleh melakukan ibadah lain seperti membaca Al-Quran dan sholat.

  • Air Membasuh Kulit dengan Merata

Apabila ada anggota badan yang tertutup sesuatu seperti cat, kutek dan getah, maka bersihkanlah terlebih dulu agar syarat wudhu menjadi sah. Apabila air tak mengenai kulit secara menyeluruh, maka tidak sah wudhunya.

  • Memahami Rukun Wudhu

Pahami rukun wudhu terlebih dulu seperti niat, membasuh wajah dan kedua tangan, membasuh kepala, kedua kaki hingga mata kaki dan yang terakhir adalah tertib.

  • Memahami Sunnah Wudhu

Yang perlu diketahui adalah, sunnah wudhu tidak termasuk ke dalam rukun wudhu. Namun akan mendapat pahala bagi muslim yang mengerjakannya. Adapun sunnah wudhu ada 10 antara lain bersiwak, melafalkan bismillah, kumur-kumur, menyeka lubang hidung, menyapu bagian rambut dengan air, mendulukan bagian tubuh yang kanan daripada yang kiri, menyeka kedua telinga bagian dalam dan luar, membasuh sela-sela jari-jari tangan dan kaki.

  • Air Suci

Seorang muslim yang hendak melakukan wudhu harus memiliki prasangka bahwasanya air yang digunakan merupakan air yang bersih dan suci. Syarat wudhu akan menjadi tidak sah apabila seorang muslim memiliki prasangka bahwasanya air yang digunakannya merupakan air yang sudah terkena najis atau mutanajis.

  • Saat Masuk Waktu Ibadah Sholat

Wudhu merupakan syarat sah bagi seorang muslim yang berhadas, contohnya untuk orang yang terkena istihadah. Pada umumnya seorang muslim tersebut melaksanakan wudhu ketika akan masuk waktu sholat.

  • Berulang Kali

Syarat wudhu yang satu ini juga ditujukan bagi seorang muslim yang berhadas untuk melakukannya berulang-ulang.

Itu adalah 9 syarat sah wudhu yang harus dilakukan sebagai seorang muslim. Untuk mendapatkan pahala dari Ibadah yang dilakukan, maka seluruh syaratnya harus dipenuhi.

Rukun Dalam Tata Cara Wudhu

Rukun wudhi adalah syarat sah yang dilaksanakan sebelum melakukan ibadah sholat bagi seorang muslim. Wudhu akan dinilai sah jika terpenuhi seluruh rukun wudhunya. Menurut Imam Syafii, wudhu asal katanya dari Al-Wadha’ah  yang artinya kebersihan.

Kemudian wudhu menurutnya adalah sebuah pekerjaan yang diawali dengan niat  atau kegiatan membasuh dengan air ke beberapa anggota tubuh.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya:” Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Wudhu adalah syarat sahnya ibadah sholat. Hal tersebut tercantum dalam hadisr riwayat Muslim yang berbunyi, “Tidaklah sholat itu diterima apabila tanpa wudhu”.

Nabi Muhammad SAW juga bersabda yang diriwayatkan oleh Ahmad Abu Daud dan Ibnu Majah, “Tidak ada sholat bagi orang yang tidak punya wudhu.”

Menurut Imam Syafii, terdapat enam rukun wudhu yang perlu diketahui sebagai syarat sahnya wudhu.

  • Niat

Hukum niat wudhu menurut Imam Syafii ada dua, sunnah dan wajib. Hukumnya wajib ketika niat dilafalkan berbarengan ketika membasuh wajah. Sedangkan hukumnya sunnah ketika niat dilafalkan sebelum mulai berwudhu.

  • Membasuh Bagian Wajah

Yang meliputi bagian wajah untuk dibasuh adalah mulai dari tempat rambut tumbuh hingga ujung kedua rahang bawah sebagai batasnya. Terkait lebarnya, bagian wajah yang dimaksud adalah antara kedua telinga. Yang perlu dimengerti adalah bagian wajah yang dimaksud adalah secara keseluruhan termasuk jambang, bulu mata, alis, dan semua yang ada di sekitar wajah.

  • Membasuh Tangan dan Siku

Rukun selanjutnya adalah membasuh kedua tangan dan siku. Membasuh diterapkan secara berurutan dari sebelah kanan kemudian ke bagian kiri.

  • Mengusap Sebagian Kepala

Mengusap sebagian bagian kepala tersebut dimulai dari bagian depan hingga bagian atas rambut. Bagi wanita, dianjurkan untuk mengusah bagian kepalanya saja tidak perlu hingga ke bagian ujung rambut.

  • Membasuh Kedua Kaki dan Mata Kaki

Membasuh kedua kaki dimulai dari telapak kaki hingga ke bagian mata kaki. Sedangkan untuk bagian betis sampai bagian lutut, itu tidak wajib hukumnya untuk dilakukan.

  • Tertib

Yang dimaksud dengan tertib ini adalah menurunkan rukun wudhu dengan berurutan.

Mungkin saja rukun wudhu akan berbeda menurut sejumlah pendapat lain. Pada umumnya, perbedaan tersebut terjadi pada rukun ketika membasuh bagian anggota tubuh saja.

Hal Dalam Islam Yang Bisa Membatalkan Wudhu

  • Muntah

Muntah merupakan keluarnya minuman dan makanan melalui mulut. Muntah setelah melaksanakan wudhu, maka akan membatalkan wudhunya. Namun terdapat dua pendapat yang berbeda menurut beberapa mazhab.

Yang pertama menurut mazhab Hanafi, apabila seorang Muslim muntah seteguk, maka akan batal wudhu. Yang kedua, menurut mazhab Syafii dan Maliki, wudhu tidak batal karena muntah. Hal tersebut disimpulkan ketika Nabi Muhammad SAW selesai melaksanakan wudhu, tiba-tiba Rasullulah muntah namun tidak mengulang wudhunya.

  • Kehilangan Kesadaran

Hilang kesadaran yang dapat membatalkan wudhu antara lain mabuk, pingsan, kegilaan dan hal lain yang dapat melemahkan atau melumpuhkan seorang muslim. Tidur juga termasuk di dalamnya yang dapat membatalkan wudhu. Tidur dapat membatalkan wudhu karena beberapa anggota badan tak berfungsi dan kesadaran diri pun tidak sepenuhnya.

  • Hadas Keluar dari Kemaluan

Semua yang keluar dari alat kelamin seperti buang gas, air wadi, air mani, air besar, buang air kecil, dan air seni, hal tersebut dapat membatalkan wudhu.

  • Keluar Darah dan Nanah

Nanah dan darah bisa membatalkan wudhu dan kebersihan seorang muslim, bahkan apabila tidak keluar dari mulut dan alat kelamin sekalipun. Batalnya wudhu terjadi apabila ada aliran darah yang keluar dari badan seorang muslim dan harus dibersihkan kembali. Bahkan apabila seorang muslim keluar beberapa tetes pun, maka harus kembali melakukan wudhu untuk membersihkannya.

  • Menyentuh Kemaluan

Ketika wudhu selesai dilaksanakan, maka tidak boleh seorang muslim untuk menyentuh kemaluan, baik itu kemaluan sendiri ataupun orang lain. Kemaluan pada dasarnya mengandung hadast dan najis sehingga tak boleh menyentuhnya supaya wudhu tidak batal.

  • Ketawa Keras

Pada dasarnya, ketika melaksanakan tata cara wudhu yang ditujukan untuk beribadah kepada Allah SWT, maka sangat dianjurkan untuk menjaga sopan santun. Karena, perlakuan itu sangat berseberangan dengan sikap ketika akan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, tidak diperkenankan untuk ketawa dengan terbahak-bahak atau keras secara berlebihan karena termasuk perilaku yang tidak sopan. Ketika akan melaksanakan ibadah, sangat disarankan untuk menyiapkan fisik dan hati untuk beribadah dengan khusyuk kepada Allah SWT.

  • Mengonsumsi Daging Unta

Sebagai informasi, makanan yang dikonsumsi akan meninggalkan kotoran yang mengendap di mulut. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan minum air putih. Namun, apabila seorang muslim mengonsumsi daging unta, maka harus kembali berwudhu. Wudhu batal karena mengonsumsi daging unta akan menyisakan aroma, noda dan kotoran. Oleh karena itu diwajibkan untuk kembali berwudhu.

  • Memandikan Mayat

Apabila seorang muslim memandikan jenazah, maka dirinya sudah menyentuh semua bagian badan jenazah itu. Apabila seorang muslim tersebut sudah melakukan wudhu dan menyentuh kelamin mayat secara tidak sengaja, maka hal tersebut akan membatalkan wudhu.

Dirinya harus kembali berwudhu untuk dapat membersihkan diri kembali. Setelah selesai mandi jenazah, maka seorang muslim itu harus berwudhu kembali apabila ingin melakukan sholat jenazah. Dengan demikian, wudhu yang sudah dilakukan sebelumnya sudah batal untuk melakukan sholat jenazah.

  • Merasa Ragu Ketika Hendak Berwudhu

Ketika melakukan wudhu, pastikanlah seluruh bagian tubuh itu bersih. Namun apabila Anda merasa ragu terkait kebersihan badan terlepas dari hadas atau tidak, maka hal tersebut akan membatalkan wudhu.

  • Hal yang Mengharuskan Untuk Mandi

Apabila ada hal yang membuat Anda harus mandi untuk membersihkan tubuh dari hadas, maka hal tersebut membatalkan wudhu. Sejumlah hal yang membatalkan wudhu dan harus melakukan mandi wajib yaitu orang kafir yang melakukan ejakulasi, perzinahan dan Islam. Apabila ingin melakukan hal-hal tersebut, maka diwajibkan untuk mandi besar terlebih dulu dan lalu diteruskan dengan berwudhu.

Itu adalah hal-hal yang berhubungan dengan berwudhu sebagai syarat sah sholat untuk membersihkan dan menyucikan diri dari hadas dan najis. Adapun beberapa hal mulai dari tata cara, rukun, syarat hingga hal-hal yang membatalkan wudhu pun harus dipahami oleh seorang muslim demi sempurnanya ibadah.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan doa di atas yang merupakan pelengkap tata cara wudhu yang perlu dibaca dengan tujuan agar wudhu menjadi sempurna. Jika memang tidak sengaja melakukan hal-hal yang membatalkan wudhu maka jangan lupa untuk berwudhu kembali agar kembali suci sehingga sholat bisa diterima dan sah.

Leave a Comment