Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Aturan Berlaku

Thisway.id – Cara menulis daftar pustaka penting untuk diketahui oleh mahasiswa maupun akademisi ketika membuat sebuah karya maupun tulisan. Daftar pustaka merupakan bagian yang berisi daftar buku, nama, nama penerbit, dan tahun terbit dari sebuah karya yang digunakan sebagai rujukan  karya tersebut.

Umumnya pustaka terletak di bagian belakang buku atau jurnal. Gunanya untuk mencantumkan sumber mana saja yang digunakan agar karyanya dapat dipertanggungjawabkan isinya berdasarkan sumbernya. Untuk menulis pustaka cukup mudah, hanya saja ada perbedaan tergantung referensi yang digunakan, berikut ulasannya.

Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Aturan Umum yang Berlaku

Struktur pustaka perlu dipahami agar memudahkan setiap orang ketika menulis pustaka. Ada tiga poin penting dalam penulisan struktur pustaka ini, antara lain:

  • Penulis

Penulis ialah orang yang menulis atau mengarang sebuah karya atau tulisan baik ilmiah maupun fiksi.

Nama penulis biasanya terdiri dari tiga bagian yaitu ada nama sendiri, tengah, kemudian nama keluarga. Berdasarkan aturan, umumnya penulisan nama yang ditulis pertama kali yaitu nama keluarga terlebih dahulu jika ada. Atau jika namanya lebih dari satu, nama belakangnya ditulis terlebih dahulu. Misalnya Susi Susanti, maka dalam pustaka nanti akan ditulis jadi Susanti, Susi.

  • Judul

Setelah menulis nama pengarang, poin terpenting yang harus dimasukkan adalah judul karya atau tulisan. Hal ini untuk memberikan informasi karya mana yang digunakan sebagai referensi.

  • Informasi Tentang Penerbitan

Informasi penerbitan berkaitan dengan tahun terbit, tempat diterbitkan, nama penerbit. Cara penulisannya kurang lebih seperti ini: Nama penulisnya. Tahun Terbit buku/jurnal tersebut. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.

(Baca juga: Cara Menonaktifkan IG Sementara dan Permanen dengan Mudah)

Format Penulisan Pustaka Sesuai Jenis Sumbernya

  1. Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Format penulisannya: Nama penulis. Tahun pelaporan. Judul Penelitian. Laporan Penelitian. Kota Kedudukan:

Contoh: Marvin. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Audit Eksternal. Jakarta: Laporan Keuangan PT XX.

  1. Menulis Daftar Pustaka dari Buku

Cara menulis daftar pustaka mudah berikutnya yaitu jika referensi yang digunakan adalah buku. Berikut formatnya: Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit. Nama penerbit.

Contoh: Budi, J.M. 2002. Cara Budidaya Ikan Hias. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  1. Menulis Daftar Pustaka dari Internet

Tidak hanya berasal dari media cetak, referensi juga bisa didapatkan melalui internet. Berikut format penulisannya: Nama penulisnya. Tahun terbit artikel tersebut diunggah. Judul tulisannya. (Alamat lengkap website, tanggal akses website).

Contoh: Sumargo, H. (2010). Taktik Jitu Properti Laku Keras di Pasaran. (www.kontanmedia.com, diakses 19 April 2011).

  1. Menulis Daftar Pustaka dari Buku yang Diterbitkan Berseri

Format penulisannya: Nama penulisnya. Tahun Terbit Bukunya. Judul Tulisannya. Nama Terbitannya. Nomor Seri Buku: Halaman di Buku. Kota Terbit: Penerbit.

Contoh: Budiyono. Margo. 2013. Ekonomi Makro Indonesia. Seri Ekonomi Akuntansi, 07 Ekonomi dalam Pemerintahan Indonesia: 100-130. Jakarta: Gemilang Publisher.

  1. Menulis Daftar Pustaka dari Buku yang Penulisnya Ada 2-3 Orang

Format penulisan: Nama penulisnya 1, 2, 3. Tahun terbitnya. Judul Bukunya. Kota Terbit: Penerbitnya.

Contoh: Harvin, Potter, dan Ludwig, Matthew. 2012. How to Manage Your Financial Planning. Stanford: Stanford University Press.

  1. Menulis Pustaka dari Buku dengan Lebih Dari 4 Orang Penulis

Format penulisan: Nama penulis1., dkk. Tahun terbitnya. Judul bukunya. Kota terbitnya: Penerbit.

Contoh: Tanoyo, Hari., dkk.2005. Nama Laut di Pulau Jawa. Surabaya: IKIP Press.

Demikian cara menulis daftar pustaka yang perlu diketahui ketika mengutip informasi dari berbagai sumber. Ada banyak format penulisan yang berlaku, sehingga gaya penulisan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Leave a Comment