Cara Mandi Wajib Setelah Haid Untuk Menyucikan Diri

Thisway.idCara mandi wajib setelah haid merupakan informasi penting yang harus diketahui para perempuan. Hal tersebut dikarenakan setelah haid, perempuan wajib menyucikan diri dengan melaksanakan mandi wajib. Untuk itu sebelum mandi wajib perempuan perlu memahami bagaimana tata cara mandi wajib beserta dengan niatnya.

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid Untuk Menyucikan Diri

  1. Membaca Niat

Mandi wajib setelah haid wajib diawali dengan membaca niat. Adapun niatnya yaitu:

“Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidil fardhal lillahi ta’ala”

  1. Mencuci Tangan

Setelah membaca niat dalam hati, berikutnya adalah mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali.

Baca Juga: (Tata Cara Mandi Junub Yang Sesuai Kaidah)

  1. Membersihkan Kemaluan

Tahap paling penting yang menentukan bersih tidaknya mandi wajib adalah membersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang kotor lainnya. Ketika mandi wajib, pastikan kemaluan, area lipatan tubuh seperti ketiak hingga dubur dibersihkan. Untuk membersihkannya gunakan tangan kiri, jika menggunakan tangan hukumnya adalah makruh.

  1. Mencuci Tangan

Proses ini dilakukan untuk membersihkan tangan kiri yang digunakan untuk membersihkan kemaluan. Cuci tangan sampai bersih dengan sabun kemudian bilas menggunakan air hingga bersih.

  1. Berwudhu

Cara mandi wajib setelah haid yang sah dan benar selanjutnya adalah berwudhu seperti wudhu sebelum salat pada umumnya. Mulai dari membasuh kedua tangan hingga membasuh kedua kaki. Ketika Anda melakukan wudhu tersebut tidak perlu membaca niat wudhu seperti biasa karena aktivitas tersebut masuk ke dalam rangkaian mandi wajib.

  1. Menyiram Kepala

Kemudian setelah berwudhu, siram kepala dengan air tiga kali hingga ke pangkal rambut. Pastikan rambut dalam kondisi terurai agar lebih mudah membasahinya.

  1. Menyiram Seluruh Tubuh

Setelah menyiram kepala, berikutnya adalah menyiram seluruh bagian tubuh. Mulailah siram tubuh dengan air dari bagian kanan dilanjutkan dengan bagian kiri.

  1. Doa Mandi Wajib

Apabila rangkaian mandi wajib sudah dilaksanakan, dianjurkan berwudhu kemudian membaca doa setelah wudhu. Adapun wudhu seperti pada umumnya begitu pun dengan doanya. Sehingga doa tersebut disebut dengan doa mandi wajib.

Untuk bacaan doa mandi wajib yaitu:

“Asyahadu an laa ilaha illallahu wahdanu laa syarika lahu, wa asyahadu anna Muhammadan Abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal mutathahirrina”.

Cara Memastikan Haid Telah Berhenti

  1. Qashatul Baidha/Cairan Puti

Untuk memastikan haid telah berhenti dapat dilihat dari keluarnya cairan putih seperti kapur dari kelamin wanita. Pendapat lain mengatakan cairan tersebut juga serupa dengan adonan tepung. Ada juga yang menyebutkan cairan tersebut berwujud seperti benang putih yang transparan.

  1. Jufuf/Kering

Cara ini dilakukan dengan meletakkan kapas maupun kain pada alat kelamin wanita. Apabila kapas atau kain tersebut tidak meninggalkan noda sedikit pun, maka artinya masa haid telah berakhir.

Namun dari kedua cara tersebut, berdasarkan pendapat ahli tanda suci yang lebih meyakinkan adalah keluanya qashatul baidha atau cairan putih. Karena ketika cairan putih keluar, darah tidak akan keluar lagi. Berbeda jika secara jufuf, kemungkinan darah keluar masih bisa terjadi.

Akan tetapi jika yang bersangkutan jarang mengeluarkan cairan putih setelah haid, tidak apa-apa menggunakan cara juruf untuk memastikan haid berhenti. Jika perempuan menggunakan kedua cara di atas, ada baiknya menunggu cairan putih keluar agar hasilnya meyakinkan.

Demikian cara mandi wajib setelah haid yang perlu dipahami bagi perempuan ketika masa haid telah berakhir. Mandi wajib merupakan aktivitas menyucikan diri agar dapat melaksanakan ibadah sebagaimana mestinya. Karena salah satu syarat ibadah wajib seperti salat adalah bebas dari segala najis dan hadas.

Leave a Comment