Memahami Cara Mandi Wajib Pria Baligh dan Dewasa

Thisway.id – Memahami cara mandi wajib pria adalah sebuah hal yang penting, khususnya bagi yang telah dewasa atau baligh. Mandi junub atau mandi wajib adalah sebuah aktivitas bersuci yang dilakukan setelah mimpi basah, berhubungan suami istri atau keluar mani.

Mandi wajib ini memiliki tujuan untuk menyucikan diri baik secara jasmani maupun rohani. Setelah melakukan mandi wajib, Anda bisa langsung melaksanakan ibadah seperti sedia kala.

Mengerti Tata Cara Mandi Wajib Pria Muslim

Yang perlu diketahui adalah mandi junub tentu saja berbeda dengan mandi yang biasa dilakukan sehari-hari. Karena mandi wajib memiliki tata cara yang perlu dipahami. Berikut ini adalah tata cara mandi wajib pria yang sah.

  1. Membaca Niat

Doa yang dipanjatkan ketika mandi wajib bagi pria harus dilakukan di dalam hati dengan sengaja. Namun apabila bisa diucapkan dengan lisan, itu akan lebih baik. Niat mandi wajib untuk pria muslim yang sah adalah seperti berikut ini:

“Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janabati fardho lillahi ta’ala”

Arti dari niat mandi wajib pria di atas adalah: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dan janabah, fardhu karena Allah ta’ala”.

  1. Mengguyur Air ke Seluruh Badan

Tata cara yang berikutnya adalah menyiram air ke seluruh bagian tubuh. Ketika melakukan mandi wajib, air harus mengenai pangkal rambut dan juga kulit bagian dalam. Dengan melakukan hal tersebut, tubuh boleh dibilang terbebas dari najis.

  1. Tata Cara Mandi Wajib bagi Laki-laki

Selain hal-hal yang sifatnya wajib untuk dilakukan ketika mandi wajib, terdapat beberapa sunnah yang juga harus diperhatikan. Berikut ini adalah urutan tata cara mandi wajib mulai dari masuk hingga keluar kamar mandi.

  • Basuh tangan hingga tiga kali, menggunakan air ketika masuk kamar mandi
  • Sucikan dan bersihkan najis dan kotoran yang ada di tubuh
  • Lakukan gerakan wudhu seperti sebelum melakukan sholat
  • Kemudian siramlah kaki
  • Mandi junub dimulai dari menyiram kepala sebanyak tiga kali, sambil membaca doa mandi wajib
  • Siram bagian badan mulai dari sebelah kanan terlebih dulu, kemudian lanjutkan ke bagian kiri sebanyak tiga kali
  • Basuh seluruh tubuh termasuk, sela-sela tubuh, bulu dan rambut
  • Anda harus memastikan seluruh tubuh harus terkena air yang mengalir
  • Jangan sampai menyentuh alat kelamin karena akan membatalkan wudhu

(Baca juga: Cara Membuat Daftar Isi dengan Fitur MS Word)

Syarat Sah Mandi

Berdasarkan syariat, terdapat dua rukun mandi wajib yaitu niat dan mengguyur seluruh tubuh dengan air. Apabila kedua rukun tersebut telah terpenuhi, maka aktivitas mandi junub dinyatakan sah.

Sebuah hadits menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan aktivitas mandi junub hanya dengan air dan tidak menggunakan pembersih seperti sampo dan sabun.

“Diriwayatkan Aisyah, istri Nabi, sesungguhnya ketika Nabi Muhammad akan mandi besar, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan, wudhu’ seperti wudhu’ untuk shalat, memasukkan jari tangan ke dalam air (untuk dibersihkan), kemudian membersihkan sela-sela rambut, selanjutnya menyiramkan air di atas kepala tiga ciduk dan meratakan air ke seluruh tubuh”.

Oleh karena itu, mandi wajib tanpa menggunakan sampo dan sabun tetaplah sah. Ketika mandi wajib, sangat penting untuk membersihkan badan menggunakan air terlebih dulu berdasarkan rukun mandi junub.

Pandangan Ulama Mengenai Mandi Wajib Bagi Pria

  1. Mandi besar wajib dilakukan setelah jimak

Menurut Kitab Kasyifatus Saja yang dikemukakan oleh Syekh Nawawi, jimak merupakan tindakan masuknya kemaluan laki-laki ke kemaluan perempuan atau yang lebih dikenal dengan sebutan seks.

Saat melakukan jimak, keluar atau tidaknya sperma, tetap perlu dilakukan mandi wajib. Bersamaan dengan itu, berhubungan badan tentunya perlu dilaksanakan mandi besar. Sperma yang keluar juga bisa saja bukan karena hubungan tersebut, melainkan masturbasi, onani, maupun mimpi. Oleh karena itu, ketahui cara mandi wajib pria.

  1. Keluar sperma mewajibkan mandi besar

Tidak hanya karena berhubungan seks, sperma juga bisa keluar karena onani, masturbasi, bahkan mimpi. Ketahui kapan hal tersebut terjadi. Terutama pada saat kegiatan seks yang kemungkinan besar akan mengeluarkan sperma. Kalau kegiatan tersebut memang diwajibkan untuk melakukan mandi besar.

Ketahui cara mandi wajib pria beserta niat yang harus dilakukan setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Setelah berhubungan seks perlu dilakukan kegiatan mandi tersebut, apalagi jika sperma keluar. Dikecualikan pada saat mimpi basah, perlu dilakukan mandi wajib jika mani keluar.

  1. Dasar mandi wajib karena hubungan seks

Ketahui bahwa keluarnya sperma karena berhubungan seks maupun tidak, tetap diwajibkan untuk melakukan mandi besar. Sedangkan berhubungan seks yang memasukkan kemaluan satu ke lainnya yang mengeluarkan sperma atau tidak, mandi wajib tetap harus dilaksanakan.

Hal ini terdapat dalam hadis Siti Aisyah yang berkata bahwa harus melakukan wajib mandi ketika khitan laki-laki menyentuh khitan perempuan. Oleh karena itu, mandi wajib menjadi syarat umum jika melakukan hubungan seks sampai keluar sperma maupun tidak tetap harus dilaksanakan mandi wajib.

  1. Seks yang mewajibkan mandi wajib

Menurut imam Syafi’i mandi besar wajib dilakukan dengan melihat dua hal ini, yang pertama ialah berhubungan seks, dan yang kedua ialah keluarnya mani karena hal lain. Para ulama mazhab juga menyatakan bahwa jimak tidak hanya karena adanya hubungan intim antara dua lawan jenis manusia, tetapi dengan hal lain juga.

Hal ini menyebabkan perlu diketahui bagaimana cara mandi wajib pria dan wanita. Jimak sendiri memiliki maksud masuknya kemaluan pria ke dalam apapun, baik itu kelamin wanita, hewan, maupun benda. Untuk perempuan sendiri, apapun yang masuk ke dalam kelamin wanita. Tidak perlu mandi mayit untuk kemaluan yang dimasuki.

  1. Jimak dalam keadaan mimpi

Hal ini sering dijadikan perdebatan mengenai perlu tidaknya dilakukan mandi wajib setelah mimpi basah. Diketahui bahwa segala apapun yang dilakukan dengan sengaja dan dalam keadaan sadar hingga sperma keluar, diwajibkan untuk melakukan mandi wajib. Hal tersebutlah yang selalu menjadi pro dan kontra ketika membahas mimpi.

Menurut ulama Syafi’i, mimpi melakukan kegiatan intim tidak perlu mandi wajib. Dikecualikan jika mimpi tersebut menghasilkan sperma yang keluar. Maka dari itu, mimpi dapat dikatakan ketidaksengajaan yang terjadi di alam bawah sadar, sehingga perlu dicek terlebih dahulu ada tidaknya sperma yang keluar.

  1. Wajib mandi bagi pria

Tersebar luas mengenai cara mandi wajib pria yang benar karena saat ini juga masih terjadi pro dan kontra mengenai hal tersebut. Banyak orang yang masih mengira bahwa mandi wajib perlu dilakukan hanya ketika setelah berhubungan seks saja. Tetapi jimak sendiri tidak hanya masuk dan dimasukkan oleh kemaluan manusia.

Jimak ialah tindakan memasukan apapun oleh kemaluan pria dan kemaluan wanita yang dimasukkan apapun. Baik itu kemaluan lawan jenis, sejenis, binatang, benda, maupun orang yang sudah meninggal. Bahkan tindakan memasukkan kemaluan ke dalam anus sendiri meski tidak keluar mani, tetap perlu dilaksanakan mandi wajib.

7 Penyebab Mandi Wajib untuk Pria

  1. Mualaf

Doa dan cara mandi wajib pria perlu diajarkan kepada orang yang mau masuk ke agama Islam atau yang lebih sering dikenal dengan kata mualaf. Menjadi salah satu syarat yang wajib dilakukan pertama kali bagi orang tersebut. Selanjutnya, mandi wajib ini perlu diingat, terutama bagi seorang pria yang nantinya akan menjadi imam bagi keluarga.

Terdapat dalam salah satu hadits oleh Al-Hafizh bu Thahir yang menyatakan bahwa Qais bin Ashim yang ingin masuk Islam yang pergi mengunjungi Nabi shallallu ‘alaihi wa sallam yang menyuruhnya untuk melalukan mandi wajib menggunakan air. Dengan itu, seorang yang sudah melakukan hal tersebut sudah masuk ke dalam agama Islam.

  1. Jenazah

Seorang muslim yang sudah meninggal perlu dilakukan mandi wajib. Perlu diketahui syarat memandikan jenazah pria maupun wanita, bagaimana cara untuk memandikan mayat tersebut. Untuk ketentuan mandi wajib jenazah dapat dilihat dari riwayat Bukhari nomor 1196 oleh Rasulullah SAW.

Mandi wajib ini perlu dilakukan dengan bidara dan diberikan dengan kapur barus. Kegiatan memandikan jenazah dilakukan tiga hingga 5 kali, bahkan bisa lebih jika diperlukan. Dikecualikan jika jenazah meninggal dalam keadaan syahid yang harus dikubur dengan begitu saja tanpa dimandikan dan tidak disolatkan.

  1. Berhubungan seks

Salah satu hal yang setelahnya perlu dilakukan mandi wajib, mau itu keluar cairan maupun tidak. Juga berlaku ketika pria melakukan hubungan seks dengan apapun selain wanita, baik itu sejenis, hewan, benda, maupun yang sudah meninggal. Ketentuan mandi wajib sudah  dijelaskan oleh Aisyah RA dalam riwayat Muslim nomor 350.

Dengan itu, setelah berhubungan seks, seorang pria perlu mengetahui cara mandi wajib pria agar kegiatan tersebut benar dilakukan. Jika khitan laki-laki menyentuh khitan perempuan, maka wajiblah keduanya untuk melakukan mandi wajib. Tidak keluar mani saja perlu dilakukan mandi wajib, terlebih jika keluar.

  1. Keluarnya air mani

Salah satu berlakunya syarat mandi wajib bagi pria ialah karena keluarnya air mani baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, seorang pria perlu mengetahui cara mandi wajib pria dan niatnya agar kegiatan mandi tersebut tidak sia-sia. Tidak hanya karena bersetubuh saja, melainkan sesuatu yang menyebabkan keluarnya sperma.

Ketentuan mengenai mandi wajib yang disebabkan oleh keluarnya air mani sudah dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang terdapat dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa jika seseorang junub maka mandi wajib perlu dilaksanakan. Keluarnya air mani tersebut bisa saja karena mimpi basah maupun onani dan masturbasi.

  1. Mimpi basah

Terjadi pada pria yang umurnya sudah memasuki masa pubertas. Maka dari itu, bagi laki-laki perlu mengetahui tentang mandi wajib yang ketentuannya sudah dijelaskan dalam riwayat Abu Daud, Ahmad, dan Tirmidzi. Mimpi basah tersebut terkadang terdapat sperma atau air mani yang keluar maupun tidak.

Dijelaskan dalam surat Aisyah, bahwa mimpi adalah keadaan alam bawah sadar yang dipungkiri tidak menjadi suatu hal yang disengajakan. Oleh karena itu, jika seorang laki-laki mengeluarkan sperma saat mimpi basah, maka perlu dilaksanakan mandi wajib. Jika tidak sampai keluar sperma, maka mandi wajib tidak diwajibkan.

  1. Tata cara mandi yang benar

Bagi seorang pria, perlu diketahui cara mandi wajib pria dengan baik agar kegiatan tersebut sah. Hal pertama yang perlu dipersiapkan ialah niat, kemudian membasuh tangan 3 kali. Dilanjutkan dengan membasuh kemaluan dari segala kotoran yang menempel. Menggunakan sabun untuk membersihkan semua hal tesebut.

Setelah itu, wudhu seperti yang biasanya dilakukan. Basuh rambut dengan cara menyiramnya sebanyak 3 kali dan dilanjutkan dengan menyiram tubuh bagian kiri sebanyak hitungan yang sama. Setiap bagian badan digosok juga sebanyak tiga kali agar lebih bersih. Lanjutkan dengan mandi biasa yang sering dilakukan.

Hal yang Membatalkan Mandi Wajib

  1. Tidak menggunakan air yang bersih

Sebelum melakukan mandi wajib, perlu dicek terlebih dahulu air yang akan digunakan. Air haruslah bersih karena kegiatan yang satu ini merupakan hal untuk menyucikan diri dari kenajisan dan kotoran serta membuat badan jauh lebih bersih.

Jika air tersebut kotor, maka mandi wajib tidak sah dan harus diberlakukan ulang. Dikecualikan jika dalam keadaan tayamum atau sedang dalam susah menemukan air bersih untuk melakukan hal wajib tersebut.

  1. Tidak membaca niat

Sering dilakukan cara mandi wajib pria cepat untuk menghemat waktu, tetapi hal tersebut bisa saja membatalkan kegiatan suci tersebut, apalagi tidak membaca doa niat. Niat tersebut harus dilafalkan sebelum membasuh badan menggunakan air.

Setelah selesai mandi wajib, juga terdapat doa yang harus dilafalkan yang merupakan bagian dari sunnah yang berisi saksi bahwa Allah yang menjadikan diri seseorang menjadi suci.

  1. Keadaan rambut yang tidak basah

Rambut yang tumbuh dikepala juga perlu dibasuh, tidak diperbolehkan untuk dikuncir. Kecuali untuk bulu yang sulit terjangkau seperti bulu hidung, tetapi jika bagian tersebut juga najis, perlu dibasuh juga menggunakan air bersih.

Selain itu, jika menggunakan cat rambut yang sulit dihilangkan, maka kegiatan mandi wajib dapat dibilang tidak sah. Apalagi jika menggunakan penutup kepala saat sedang melakukan mandi wajib. Kegiatan suci dengan demikian dianggap tidak sah karena terdapat bagian tubuh yang tidak terkena air.

  1. Tidak memenuhi rukun mandi wajib

Perlu diketahui bahwa rukun wajib dalam Islam untuk mandi wajib ada tiga, yakni niat yang harus diucapkan dengan benar dalam hati dan tidak diumbar-umbarkan. Yang kedua ialah kotoran yang ada di badan harus dihilangkan dengan membasuhnya dengan bersih bersamaan dengan mandi wajib.

Hingga yang ketiga ialah air perlu dikenakan di seluruh tubuh bahkan ke bagian yang sulit terjangkau dari ujung kepala hingga ujung kaki, seperti yang dikemukakan oleh Sayyid Sabiq dan Fiqh sunah. Karena, jika tidak melakukannya dengan benar mandi wajib tidak sah.

  1. Adanya perawatan tubuh yang tidak bisa dibersihkan

Perawatan tubuh seperti penambah kecantikan seperti sulam yang mengubah bentuk asli dari ciptaan-Nya dianggap tidak sah jika masih dibiarkan begitu saja ketika melakukan mandi wajib.

Dengan itu, perlu dihilangkan terlebih dahulu hingga benar-benar bersih. Jika sudah tidak bisa diubah seperti berlakunya operasi, maka perlu dilakukan pertaubatan dengan sungguh-sungguh agar segala perawatan tersebut hilang. Dengan itu, perlu juga diketahui cara mandi wajib pria yang biasanya menggunakan perawatan permanen.

  1. Masih ada kotoran di dalam kuku

Kuku juga merupakan bagian yang sulit terjangkau, apalagi bagian dalamnya. Biasanya sehabis melakukan kegiatan di luar ruangan maupun dalam ruang, terkadang terdapat kotoran yang menempel di dalamnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan mandi wajib perlu bersihkan terlebih dahulu bagian kuku dalam yang kotor.

Begitu pula dengan bagian luarnya, seperti penggunaan kutek atau kuku palsu, perlu dibersihkan terlebih dahulu agar permukaan kuku juga bisa terkena air jika akan diberlakukan mandi wajib. Dapat dikecualikan jika pewarna kuku menggunakan inai.

Itu adalah tata cara mandi wajib pria muslim beserta niatnya yang sangat krusial untuk dimengerti agar dapat menyucikan tubuh berdasarkan syariat Islam.

Leave a Comment